Peluang! Kemenparekraf Targetkan 45.000 Pekerja Bersertifikasi

oleh
Peluang! Kemenparekraf Targetkan 45.000 Pekerja Bersertifikasi
Pulau Angso Duo, Pariaman

Pumpunan – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menargetkan sebanyak 45.000 pekerja pariwisata di Indonesia bersertifikasi kompetensi pariwisata berstandar nasional hingga ASEAN sepanjang 2023. Target tersebut naik dari tahun sebelumnya yang hanya 15 ribu pekerja pariwisata dan ini tentu peluang bagi pecinta ekraf menjadi SDM handal.

“Hal ini diharapkan mampu menciptakan kesempatan kerja dan peluang usaha bagi SDM parekraf yang kompeten dan berkelanjutan,” kata Menparekraf Sandiaga Uno seperti yang dikutip dari kemenparekraf.go.id Sabtu.

Dengan adanya sertifikasi kompetensi maka para SDM parekraf memiliki standar layanan yang lebih baik kepada wisatawan sehingga memberikan kesan positif.

Program sertifikasi tersebut mencakup ‘upskilling’ atau peningkatan kompetensi, ‘reskilling’ atau penguatan kompetensi, dan ‘new skilling’ atau penambahan kompetensi baru. Tujuannya agar sumber daya manusia pariwisata dan juga ekonomi kreatif unggul, kompeten, dan berdaya saing.

Program tersebut merupakan bagian dari upaya Kemenparekraf mempercepat pemulihan dan peningkatan produktivitas sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia.

Kegiatan sertifikasi kompetensi SDM pariwisata tersebut dilaksanakan di enam destinasi pariwisata prioritas. Yaitu Danau Toba (Sumut), Wakatobi (Sultra), Labuan Bajo (NTT), Lombok (NTB), Borobudur-Yogyakarta-Prambanan (Yogya dan Jateng), serta Bromo-Tengger-Semeru (Jawa Timur).

Direktur Standarisasi Kompetensi, Kemenparekraf, Titik Lestari mengatakan dengan adanya program tersebut maka dapat menjamin keberlanjutan ketersediaan tenaga kerja terampil bagi sektor pariwisata. Keterampilan tersebut dibuktikan berupa sertifikasi yang dikeluarkan oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).

“Lembaga yang melaksanakan Sertifikasi Profesi (LSP) diharapkan untuk membina serta mendampingi agar pengawasan sesuai dengan rekomendasi Kementerian/Lembaga,” kata Ketua Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) Mohammad Zubair, M.Si., AIIS.

Sebelumnya, Pemerintah Indonesia menetapkan lima destinasi wisata super prioritas untuk menarik kunjungan wisatawan dalam dan luar negeri. Hal ini sejalan untuk memperbaiki perekonomian nasional khususnya bidang pariwisata akibat pandemi COVID-19.

Destinasi wisata super prioritas tersebut merupakan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) yang direkomendasikan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Bisa dikatakan lima destinasi ini merupakan Bali barunya Indonesia.

Tujuannya agar pariwisata Indonesia yang dikenal oleh turis mancanegara tidak saja Bali namun juga di sejumlah lokasi lainnya. Dengan banyak lokasi yang diketahui maka  wisatawan dapat berlama-lama di Indonesia.

Baca juga: Lima destinasi wisata super prioritas Indonesia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.