Berburu Babi, Tradisi Minang Nan Menantang

oleh
Anggota DPR RI dari Fraksi Golkar John Kenedy Azis (kiri) terlihat mengikuti agenda berburu babi di Ladang Rimbo, Nagari Sungai Sirah Kuranji Hulu, Kecamatan Sungai Garinggiang, Padang Pariaman pada Kamis (30/11). Pumpunan



Pumpunan – Berburu babi merupakan tradisi yang telah lama dilakukan oleh masyarakat Minangkabau. Tradisi ini tidak hanya sekadar kegiatan berburu, tetapi juga merupakan sarana untuk mengasah keterampilan dan keberanian.

Salah satu pelaksanaan berburu yang baru-baru ini dilaksanakan yaitu di Ladang Rimbo, Nagari Sungai Sirah Kuranji Hulu, Kecamatan Sungai Garinggiang, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat.

Berbeda pada pelaksanaan buru sebelumnya, pada Kamis (30/11) berburu menjadi istimewa karena dihadiri oleh Anggota Komisi VIII DPR RI dari Fraksi Golkar John Kenedy Azis.

Pada saat tersebut John Kenedy Azis mengapresiasi para peburu karena telah membantu masyarakat membasmi hama babi. Oleh karena itu ia berharap kegiatan yang telah menjadi agenda rutin tersebut terus berlanjut.

Tradisi Berburu Babi

Di beberapa daerah di Indonesia, berburu babi memiliki sejarah dan tradisi yang panjang. Di Sumatera Barat misalnya, berburu babi merupakan tradisi yang telah turun-temurun dilakukan oleh masyarakat Minangkabau. Tradisi ini tidak hanya sekadar kegiatan berburu, tetapi juga merupakan sarana untuk mengasah keterampilan, ketangkasan, dan keberanian.

Oleh karena itu, tradisi ini juga menjadi ajang untuk menunjukkan jati diri dan kebanggaan sebagai laki-laki Minangkabau.

Bagi orang Minangkabau, berburu juga menjadi sarana untuk menjaga kelestarian alam, karena babi hutan merupakan hama yang dapat merusak tanaman pertanian dan perkebunan.

Meskipun zaman telah berubah namun tradisi ini terus berjalan diwariskan dari generasi ke generasi. Bahkan, meskipun saat ini telah berada di zaman milenial dan generasi Z yang tidak lepas dari android atau telepon pintar namun beberapa dari kalangan itu tetap menggandrungi hobi yang menantang ini.

Baca Juga: JKA: Kenaikan Biaya Haji 2024 Ditolak Fraksi Golkar

Di Minangkabau, sebelum berburu mereka akan melakukan persiapan terlebih dahulu, seperti mempersiapkan peralatan berburu, seperti senjata, anjing pemburu, dan perlengkapan keamanan. Mereka juga akan melakukan survei terlebih dahulu untuk mengetahui habitat babi hutan.

Pada saat berburu, mereka akan membagi diri menjadi dua kelompok, yaitu kelompok pemburu dan kelompok penjebak. Kelompok pemburu akan bertugas untuk mengejar dan menembak babi hutan, sementara kelompok penjebak akan bertugas untuk menjebak babi hutan.

Berburu babi bisa menjadi kegiatan yang sangat menantang, karena babi hutan adalah hewan yang agresif dan memiliki gigi taring yang tajam. Selain itu, babi hutan juga memiliki naluri yang kuat untuk bertahan hidup, sehingga mereka akan berusaha keras untuk melarikan diri jika merasa terancam.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.