Ka’bah Sebagai Simbol Perlawanan Terhadap Berhala

oleh
Ka'bah Sebagai Simbol Perlawanan Terhadap Berhala
Habib Husein Jafar (Tangkapan Layar)

Pumpunan – Ka’bah juga disebut dengan Baitullah atau rumah Allah merupakan sebuah bangunan di tengah-tengah Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi. Tempat yang paling disucikan dalam Islam tersebut disebutkan dalam Al-Qur’an Surah Ali Imran ayat ke-96 yang menjelaskan bangunan itu untuk umat manusia sebagai tempat ibadah yang pertama.

اِنَّ اَوَّلَ بَيْتٍ وُّضِعَ لِلنَّاسِ لَلَّذِيْ بِبَكَّةَ مُبٰرَكًا وَّهُدًى لِّلْعٰلَمِيْنَۚ

Artinya : Sesungguhnya rumah (ibadah) pertama yang dibangun untuk manusia, ialah (Baitullah) yang di Bakkah (Mekah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi seluruh alam. (QS. Ali Imran Ayat 96)

Ada pendapat bahwa kiblat shalat umat muslim tersebut telah dibangun sebelum keberadaan Nabi Adam di bumi sedangkan Nabi Ibrahim dan Ismail hanya meninggikan bangunannya. Hal ini berdasarkan Surah Al-Baqarah ayat ke-127.

وَاِذۡ يَرۡفَعُ اِبۡرٰهٖمُ الۡقَوَاعِدَ مِنَ الۡبَيۡتِ وَاِسۡمٰعِيۡلُؕ رَبَّنَا تَقَبَّلۡ مِنَّا ‌ؕ اِنَّكَ اَنۡتَ السَّمِيۡعُ الۡعَلِيۡمُ

Artinya : Dan (ingatlah) ketika Ibrahim meninggikan pondasi Baitullah bersama Ismail, (seraya berdoa), “Ya Tuhan kami, terimalah (amal) dari kami. Sungguh, Engkaulah Yang Maha Mendengar, Maha Mengetahui. (QS. Al-Baqarah ayat ke-127)

Baca juga: Sejarah Puasa Ramadhan untuk Orang Muslim

Ka’bah Bentuk Perlawanan Terhadap Berhala

Habib Husein Jafar dalam Podcast program ‘Login’ yang ditayangkan di channel Youtube Deddy Corbuzier pada 25 Maret 2023 menambahkan pengetahuan kita terhadap Ka’bah. Habib Jafar mengatakan bentuk Ka’bah yang persegi dari batuan disusun menjadi bangunan sederhana merupakan simbol perlawanan Ibrahim dan Ismail terhadap penyembahan kepada berhala.

“Dibangun karena memberantas berhala. Nabi Ibrahim kan visi utamanya adalah panglima tauhid, panglima monotheisme. Mengajarkan bahwa tuhan itu esa (satu) dengan pendekatan yang rasional,” katanya.

Ia menyampaikan pada saat itu berhala dibuat dengan visualisasi atau bentuk yang keren. Cohtohnya samiri yang merupakan berhala yang disembah umat Nabi Musa yang berkhianat. Berhala itu berbentuk sapi yang terbuat dari emas dan memiliki lubang untuk mengelabui orang-orang.

Ibrahim mengkritik itu, lanjutnya sehingga bentuk Ka’bah dibuat sederhana memiliki arti bahwa Allah tidak dapat divisualisasikan karena Dia maha tidak terbatas sehingga tidak dapat digambarkan dengan apapun.

“Secara filosofis ka’bah itu artinya persegi, terbuat dari batu yang disusun menjadi bangunan sederhana dan secara visual juga terlihat sangat biasa saja. Ini untuk menunjukkan bahwa Tuhan itu nggak bisa divisualisasikan. Dia maha tak terbatas sehingga tidak bisa divisualisasikan,” jawab Habib Jafar.

Oleh karena itu, lanjutnya ketika kita melihat Ka’bah dengan mata maka bangunan itu terlihat sederhana. Namun ketika dilihat dengan mata batin maka bangunan itu terlihat menjadi lebih istimewa.

“Ketika gua pergi Umrah dan melihat Ka’bah itu biasa saja. Malah gua lebih tertarik melihat Zam-zam Tower. Hal itu karena awalnya gua melihat Ka’bah gue ego, tapi ketika datang keesokkan harinya ego gua sudah hilang, baru gue merasakan kekuatan spiritual Ka’bah. Jadi kalau Ka’bah dilihat dengan mata kepala tidak ada yang istimewa namun akan menjadi istimewa jika dilihat dengan mata batin kita,” tambahnya.

Referensi: Podcast program ‘Login’ yang ditayangkan di channel Youtube Deddy Corbuzier

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.