Pumpunan – Tidak banyak yang mengetahui berapa pasti jumlah suku di Minangkabau. Orang luar bahkan orang Minang sendiri juga memiliki keterbatasan pengetahuan tentang itu. Mungkin yang banyak diketahui orang hanya beberapa karena familiar di dengar sebab adanya tokoh nasional menggunakan sukunya pada namanya. Sebut saja suku Tanjung yaitu Chairul Tanjung, lalu Caniago salah satunya tokoh politik PDIP Irma Suryani Chaniago.
Baca Juga:
Sumbar Ternyata Memiliki Enam Bandara
Namun menurut sejarah awal pembentukan budaya Minangkabau oleh Datuk Ketumanggungan dan Datuk Perpatih Nan Sebatang hanya ada empat suku induk dari dua kelarasan. Suku-suku tersebut adalah: Koto, Piliang, Bodi, dan Caniago.
Suku Bodi dan Caniago memiliki aliran politik yang sama sehingga disebut Kelarasan Bodi Caniago yang dipimpin oleh Datuak Parpatiah Nan Sabatang. Kelarasan Bodi Caniago memiliki falsafah hidup demokratis. Lalu Suku Koto dan Piliang juga memiliki aliran politik sama yang disebut dengan Kelarasan Koto Piliang yang dipimpin oleh Datuak Katumanggungan. Kelarasan Koto Piliang memiliki falsafah yang berbeda dengan Bodi Caniago, semua keputusan berasal dari Datuak Katumanggungan.
Baca Juga:
15 Objek Wisata Sumbar yang Ikonik dan Wajib Dikunjungi
Karena perkembangan, jumlah penduduk meningkat dan orang asing mulai berdatangan ke ranah minang maka jumlah suku di etnis ini bertambah. Bahkan disebutkan ada yang mencapai 40 suku namun karena tidak berkembang maka suku-suku tersebut menjadi 20-an.
Mengutip dari Tribun Sumbar dan Kata Sumbar setidaknya ada 25 suku di Minangkabau. Adapun suku tersebut yaitu:
1. Bodi
2. Caniago
3. Koto
4. Piliang
5. Tanjuang/Tanjung
6. Guci
7. Sikumbang
8. Jambak
9. Kampai
10. Malayu
11. Bendang
12. Panai
13. Pitopang
14. Payobada
15. Panyalai
16. Kutianyie
17. Mandailiang
18. Sipisang
19. Mandaliko
20. Sumagek
21. Dalimo
22. Simabua
23. Salo
24. Singkuang
25. Rajo Dani
Dari puluhan suku tersebut masih ada suku lainnya di Minangkabau baik yang berdiri sendiri maupun bagian atau pecahan dari suku-suku yang ada.
