Pumpunan – Pendidikan kewarganegaraan akhir-akhir ini menjadi sangat penting setelah menyadari banyaknya tantangan bangsa yang tidak saja dari luar namun juga dari dalam. Jika dulu pejuang bangsa ini melawan penjajah dan musuh dengan fisik atau tampak namun generasi sekarang dan yang akan datang melawan musuh dengan serangan lebih kuat.
Kita tidak membicarakan tentang teknologi pertahanan Indonesia yang mungkin mudah dikalahkan oleh teknologi yang digunakan negara maju. Namun lebih kepada teknologi informasi yang mudah diakses oleh siapa saja dan kapan saja. Melalui artikel dan video negatif yang disebar di media sosial melalui internet. hal tersebut tidak saja dapat mempengaruhi kebiasaan generasi namun juga ideologi mereka.
Jika generasi ini sudah terpengaruh maka bangsa ini akan mudah diadu domba sehingga memperburuk stabilitas politik dan ekonomi. Padahal dari sejarah kita mengetahui berhasilnya penjajah menguasai bangsa ini karena adanya politik adu domba.
Bahkan skema terburuknya yaitu bangsa ini dirusak oleh generasi penerusnya sendiri sehingga Indonesia secara perlahan akan hancur. Hal ini sudah dapat terlihat dengan banyaknya pelaku korupsi, penyalahgunaan narkoba, dan terorisme.
Baca Juga: Pendidikan Pancasila Bagi Penerus Bangsa
Peran Pendidikan Kewarganegaraan
Oleh karena itu, pendidikan kewarganegaraan memiliki peranan untuk mengajarkan dan mentransformasikan nilai-nilai Pancasila ke dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Tidak saja memiliki tanggung jawab ideologis namun juga politik, sosial, moral dan hukum. Tujuannya untuk membentengi warga negara, bangsa, dan negara ini dari berbagai ancaman, hambatan, dan tantangan yang akan merusak ketahanan bangsa.
Bila belajar dari sejarah hadirnya Bangsa Indonesia karena adanya perjuangan dan pengorbanan oleh rakyatnya yang ada di seluruh daerah. Mereka sama-sama merasakan sakitnya dijajah, berjuang, dan berkorban sehingga memberanikan diri memproklamirkan kemerdekaan agar menjadi sebuah bangsa dan negara. Karena kemerdekaan tersebut bangsa ini bisa bebas dari penjajah dan dapat mengatur negara dan kehidupan secara mandiri.
Baca Juga: Dibalik Pembentukan BPUPKI oleh Jepang
Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan
Pendidikan Kewarganegaraan tidak saja untuk mempelajari dan mengkaji segala sesuatu mengenai pemerintahan, lembaga-lembaga demokrasi, konstitusi, aturan hukum, hak dan kewajiban warga negara, serta demokrasi. Namun juga bertujuan untuk membangun karakter bangsa dalam menghadapi perkembangan di era globalisasi.
Selain itu untuk membuat warga negara lebih mengenal bangsanya sendiri, saling menghargai keragaman, partisipasi dalam politik, hak dan kewajiban,
Poin-poin penting dalamnya dapat membentuk warga negara menjadi pribadi yang berpikir kritis.
Baca Juga: Daerah di Indonesia Paling Sulit Ditaklukkan Belanda
Bagian dari Ilmu Pengetahuan
Karsadi (2018) menyebut pendidikan kewarganegaraan merupakan bagian ilmu pengetahuan yang memiliki landasan filsafat, yaitu:
- Ontologis, Pendidikan Kewarganegaraan berobjek material, yaitu nilai, moral, dan budi pekerti.
- Epistemologis, Pendidikan Kewarganegaraan dikaji dan dibahas melalui pendekatan akademik dan ilmiah dengan menekankan pada olah kalbu, olah karsa, dan olah rasa serta olah pikir yang bersifat komprehensif, integratif, dan holistik.
- Aksiologis, eksistensi dan urgensinya menjadi wahana pendidikan nilai, moral, dan budi pekerti sehingga dapat menjadi sarana transformasi pendidikan karakter untuk menumbuhkembangkan rasa nasionalisme dan kesadaran berbangsa dan bernegara.
Referensi
Prof. Dr. Lasiyo, M.A., M.M & dkk. Pengantar Pendidikan Kewarganegaraan.
Issha Harruma. 2022. Pentingnya Pendidikan Kewarganegaraan.
Response (1)