Pembahasan Lengkap Penokohan pada Unsur Intrinsik Novel

oleh
Pembahasan Lengkap Penokohan pada Unsur Intrinsik Novel
Ilustrasi: Penokohan (Dictio.id)

Pumpunan – Penokohan adalah pelukisan gambaran yang jelas tentang seseorang yang ditampilkan dalam sebuah cerita (Nurgiyantoro, 1998:165). Kata penokohan berasal dari kata tokoh. Tokoh ialah pelaku yang mengemban peristiwa dalam rekaan sehingga peristiwa itu menjalin suatu cerita.

Secara garis besar, ada dua jenis penokohan atau pelukisan gambaran tentang seseorang tokoh, yaitu: ekspositori dan dramatik. Pelukisan ekspositori atau analitis adalah pelukisan tokoh cerita dilakukan dengan memberikan deskripsi, uraian, atau penjelasan secara langsung, berupa sikap, sifat, watak, tingkah laku, atau bahkan juga ciri fisiknya.

Pelukisan dramatik adalah pelukisan tokoh cerita dilakukan dengan tidak langsung. Pengarang tidak mendeskripsikan secara eksplisit sifat dan sikap serta tingkah laku tokoh. Pengarang membiarkan para tokoh menunjukkan kediriannya sendiri melalui aktivitas, baik secara verbal (lewat percakapan) dan atau lewat non verbal (lewat tindakan atau tingkah taku).

Baca Juga: Pembahasan Lengkap Struktur Novel

Jenis Teknik Penokohan Dramatik

Menurut Nurgiyantoro (1998:165), ada beberapa jenis teknik penokohan dramatik, yaitu: cakapan, tingkah laku, pikiran dan perasaan, arus kesadaran, reaksi tokoh, reaksi tokoh lain, pelukisan latar, dan pelukisan fisik. Penjelasan jenis-jenis teknik penokohan tersebut diuraikan sebagai berikut.

Teknik Cakapan

Teknik cakapan adalah percakapan (verbal) yang dilakukan oleh tokohtokoh cerita dimaksudkan untuk menggambarkan sifat-sifat tokoh yang bersangkutan (Nurgiyantoro, 1998:201). Memang tidak semua percakapan mencerminkan kedirian tokoh. Namun, nercakapan yang baik, yang efektif dan lebih fungsional adalah yang menunjukan perkembangan plot dan sekaligus menceminkan sifat kedirian tokoh palakunya.

Teknik Tingkah Laku

Teknik tingkah laku adalah segala tindakan (nonverbal) yang dilakukan tokoh mencerninkan sifat-sifat kediriaannya (Nurgiyantoro, 1998:203). Apa yang dilakukan tokoh berwujud tingkah laku dan dipandang sebagai reaksi, tanggapan, sifat, dan sikapnya. N , kadang-kadang dalam karya fiksi tindakan dan tingkah laku tokoh bersifat netral, kurang menggambarkan kediriannya.

BAca Juga: Hakikat Novel sebagai Karya Sastra

Teknik Pikiran dan Perasaan

Pikiran dan perasaan adalah keadaan dan jalan pikiran serta perasaan tokoh, apa yang melintas di dalam pikiran dan perasaan, serta apa yang sering dipikirkan dan dirasakan tokoh akan mencerminkan sifat-sifat kediriannya (Nurgiyantoro, 1998:204). Teknik pikiran dan perasaan dapat ditemukan dalam teknik cakapan dan tingkah laku. Artinya, penuturan dan tingkah laku akan menggambarkan pikiran dan perasaan tokoh.

Teknik Arus Kesadaran

Arus kesadaran adalah teknik yang berkaitan dengan teknik pikiran dan perasaan. Keduanya tidak dapat dipisah karena sama-sama menggambarkan tingkah jaku batin tokoh. Menurut Abrams (dalam Nurgiyantoro, 1998:206), arus kesadaran merupakan sebuah teknik narasi yang berusaha menangkap pandangan dan aliran tokoh, yang mana tanggapan indera bercampur dengan kesadaran dan ketaksadaran pikiran, perasaan, ingatan, harapan, dan asosiasi-asosiasi.

Teknik Reaksi Tokoh

Reaksi tokoh adalah reaksi tokoh terhadap suatu kejadian, masalah, keadaaan, kata, dan sikap-tingkah-laku orang lain (Nurgiyantoro, 1998:207). Hal tersebut merupakan rangsangan dari luar diri tokoh. Reaksi tokoh terhadap hal tersebut dipandang sebagai bentuk penampilan yang mencerminkan sifat-siat
kediriannya.

Teknik Reaksi Tokoh Lain

Reaksi tokoh lain adalah reaksi yang diberikan oleh tokoh lain terhadap tokoh yang dipelajari kediriannya (Nurgiyantoro, 1998:209). Reaksi penokohan juga merupakan teknik penokohan untuk menginformasikan kedirian tokoh kepada pembaca. Tokoh lain tersebut pada hakikatnya melakukan penilaian atas tokoh utama.

Teknik Pelukisan Latar

Pelukisan latar adalah pelukisan suasana latar dapat lebih mengintensifkan sifat kedirian tokoh (Nurgiyantoro, 1998:209). Misalnya, latar rumah yang bersih dan rapi akan menimbulkan kesan kepada pemiliknya, bahwa pemilik rumah adalah orang yang rajin dan cinta akan kebersihan. Sebaliknya, apabila rumah yang kotor akan menimbulkan kesan kepada pemiliknya bahwa pemilik rumah adalah orang yang malas dan kurang cinta kebersihan.

Teknik Pelukisan Fisik

Pelukisan fisik adalah pelukisan wujud fisik tokoh berfungsi untuk lebih mengintensifkan sifat kedirian tokoh (Nurgiyantoro, 1998:210). Keadaan fisik tokoh perlu dilukiskan, tcrutama jika ia memiliki bentuk fisik yang khas sehingga pembaca dapat menggambarkannya secara imajinatif. Misalnya, bibir tipis, rambut lurus, pandangan tajam hidung mancung, dan perut buncit.

Peran, Watak, dan Fungsi Penampilan Penokohan

Peran Tokoh dalam Karya Sastra

Nurgiyantoro (1998: 176) membagi dua peranan tokoh dalam sebuah cerita, yaitu: tokoh utama dan tokoh tambahan.
-Tokoh utama adalah tokoh yang diutamakan penceritaan dalam novel. Ia adalah tokoh yang banyak diceritakan. Tokoh utama dalam sebuah novel, bisa lebih dari seorang, walau kadar keutamaannya tidak selalu sama.
-Tokoh tambahan adalah tokoh yang penceritaannya hanya sebagai pelengkap.

Watak Tokoh dalam Karya Sastra

Berdasarkan perwatakannya, tokoh cerita dapat dibedakan ke dalam tokoh sederhana dan kompleks (Nurgiyantoro, 1998:81). Tokoh sederhana adalah tokoh yang mempunyai karakter seragam atau tunggal. Tokoh yang mempunyai karakter yang kompleks adalah tokoh yang dikenal mempunyai kepribadian yang beragam atau kompleks.

Ditinjau dari berkembang atau tidaknya perwatakan tokoh, tokoh dapat dibedakan atas tokoh dinamis dan tokoh statis (Nurgiyantoro, 1998:188). Tokoh dinamis adalah tokoh yang kepribadiannya selalu berkembang. Tokoh statis adalah tokoh yang mempunyai kepribadian tetap.

Fungsi Penampilan Tokoh dalam Karya Sastra

Dilihat dari fungsi penampilan tokoh, tokoh dapat dibedakan atas tokoh protagonis dan tokoh antagonis (Nurgiyantoro, 1998: 178). Tokoh protagonis adalah tokoh yang dikagumi banyak orang. Ia adalah tokoh baik, bahkan digambarkan sebagai pahlawan. Tokoh protagonis adalah tokoh jahat. Tokoh yang biasanya menimbulkan konflik dalam sebuah cerita.

Baca Juga: Daftar Artikel Sastra

Referensi

Nurgiyantoro, Burhan.1998. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta:Gadjah Mada University Press.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.