Mengenal 10 Geopark Indonesia yang Diakui UNESCO

oleh
Mengenal Tujuh Geopark Indonesia yang Diakui UNESCO
Ilustrasi – Geopark Indonesia (Kemeparekraf)

Pumpunan – Setidaknya ada tujuh geopark Indonesia yang masuk ke dalam taman bumi global yang diakui UNESCO. Ketujuh geopark atau taman bumi tersebut juga dijadikan objek wisata yang patut untuk dikunjungi. 

Geopark adalah sebuah wilayah geografi yang memiliki warisan geologi serta keanekaragaman geologi, hayati, dan budaya yang dikembangkan dengan tiga pilar utama yaitu konservasi, edukasi, dan pengembangan ekonomi lokal. Unsur geologi yang termasuk ke dalamnya yaitu di antaranya keanekaragaman hayati, budaya, keindahan, kelangkaan, dan kepentingan ilmiah. Berikut tujuh Geopark Indonesia yang  diakui UNESCO.

Baca Juga: Lima destinasi wisata super prioritas Indonesia

1.  Gunung Batur, Bali

geopark Indonesia
Gunung Batur Batur (Global Geopark)

Geopark pertama di Indonesia yang ditetapkan sebagai UNESCO Global Geoparks ialah Gunung Batur yaitu pada 2012. Kawasan Geopark Batur terdiri dari dua kaldera dan menyajikan lanskap vulkanik lengkap dengan dinding kaldera, kerucut, dan kawah. Geopark ini dikenal dengan keindahan alam, jejak arkeologi dan geologinya, serta kekhasan budaya masyarakat.

Keindahan alamnya karena letusan besar gunung berapi yang membentuk kaldera ganda dan danau purba. Bahkan sampai saat ini Gunung Batur masih aktif dan menghasilkan beragam batuan yang dapat dimanfaatkan warga untuk membangun rumah. Total ada 21 situs warisan alam yang tersebar di kawasan Geopark Batur, tepatnya di Kecamatan Kintamani dan Kabupaten Batur.

 Kawasan Geopark Batur berada di wilayah Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Provinsi Bali. Kawasan ini berada di ketinggian 1.000 sampai 2.172 meter di atas permukaan laut (Mdpl). 

Gunung Batur memiliki kaldera berukuran 13,8 x 10 kilometer dan merupakan salah satu yang terbesar dan terindah di dunia. Selain itu juga terdapat museum Geopark Batur yang terletak di Jalan Raya Penelokan, Kintamani, Bangli, Provinsi Bali. Museum ini yang berada di selatan Gunung Batur ini menyajikan informasi geopark nasional maupun geopark global.

Baca Juga: Tips Dapatkan Tiket Pesawat Murah

2.  Pegunungan Sewu, Yogyakarta

Mengenal Tujuh Geopark Indonesia yang Diakui UNESCO
Gunung Sewu (VOI News)

Pegunungan Sewu berada di Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta dikukuhkan menjadi Geopark oleh UNESCO pada 2015. Luasnya mencapai 1.802 Kilometer persegi yang membentang di tiga wilayah mulai dari Gunungkidul, Wonogiri, hingga Pacitan. Ketiga daerah tersebut terkenal sebagai kawasan karst. Daerah ini lebih didominasi oleh pegunungan berbukit, tebing kapur, gua, sungai bawah tanah, air terjun, daerah cekungan, dan sebagainya.

Ada berbagai peninggalan budaya paleolitikum-neolitikum di geopark ini. Jika ditotal Geopark Gunung Sewu memiliki 33 situs warisan alam yang tersebar di Gunung Kidul (13 geosite), Wonogiri (7 geosite), dan Pacitan (13 geosite).

Baca Juga: Menghitung dan menyiapkan dana liburan meski gaji sedikit

3. Gunung Rinjani, Lombok

geopark Indonesia
Danau Segara Anak Gunung Rinjani (dejourneydotidwordpresscom)

UNESCO menetapkan Gunung Rinjani, Lombok sebagai salah satu geopark pada 2018. Gunung Rinjani masuk dalam kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) yang mencakupi empat wilayah di Pulau Lombok. Empat wilayah itu yaitu Kabupaten Lombok Utara, Lombok Barat, Lombok Tengah, dan Kabupaten Lombok Timur.

Tinggi Gunung Rinjani mencapai 3.726 meter dari permukaan laut. Salah satu pesona unggulan TNGR ialah Danau Segara Anak yang berada di sebagian Gunung Rinjani dengan ketinggian 2.010 meter dari permukaan laut.

Geopark ini memiliki kombinasi keanekaragaman hayati, fenomena kegunungapian, dan keragaman budaya masyarakat di dalamnya.  Taman bumi Gunung Rinjani memiliki keragaman flora dan fauna yang sebagian besar merupakan endemik.

4. Geopark Ciletuh, Jawa Barat

geopark indonesia
Curug Awang, bagian dari Geopark Ciletuh di Jawa Barat.(SHUTTERSTOCK/Herdik Herlambang)

Geopark yang diakui UNESCO pada 2018 dan memiliki luas mencapai 126.100 hektare ini meliputi delapan kecamatan dan 74 desa di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Di sini terdapat banyak material bebatuan berbentuk unik yang tercipta dari hasil sedimentasi berbagai fosil, patahan, dan lempengan bumi yang berusia puluhan juta tahun. Selain itu juga terdapat 50 situs geologi yang patut dikunjungi jika ingin mempelajari tentang keanekaragaman alam dan budaya.

Primadona dari geopark ini yaitu Bukit Darma, Panenjoan dan keindahan sejumlah air terjun. Adapun air terjun tersebut yaitu antara Curug Cimarinjung, Curug Cikaso, Curug Luhur, Curug Sodong, Curug Awang, Curug Tengah, Curug Larangan Curug Karet, Curug Puncak Manik, Curug Puncak jeruk, dan Curug Cikanteh.

Baca Juga: Sembilan Objek Wisata Terbaik Kota Pariaman

5. Kaldera Toba, Sumatera Utara

geopark Indonesia
Danau Toba di Sumatera Utara (Kemendikbud)

UNESCO menetapkan Kaldera Toba di Sumatera Utara sebagai taman bumi global melalui sidang ke-209 Dewan Eksekutif UNESCO di Paris 7 Juli 2020.

Kaldera Toba terbentuk dari ledakan supervolcano 74.000 tahun lalu yang ledakannya membuat lebih setengah permukaan bumi tertutup abu vulkanik selama bertahun-tahun. Akibatnya membatasi sinar matahari ke tanah hingga mengubah iklim dan memicu gagal panen di banyak belahan dunia. Selain itu pasca super erupsi Gunung Toba yang dihadapi manusia yang hidup di zaman itu adalah kelaparan dan kematian.

Jejak peristiwa maha dahsyat itu ditemukan di hampir seluruh permukaan bumi berupa sisa-sisa abu vulkanik yang menyatu dalam tanah. Sekarang ia menjadi danau terbesar di Indonesia dan keindahan Kaldera Toba dan kekayaan budaya yang dimiliki menjadikan Danau Toba sebagai salah satu tujuan wisata andalan Indonesia.

6.  Geopark Belitung, Provinsi Bangka Belitung

geopark indonesia
Geopark Belitung (Indonesia Travel)

UNESCO menetapkan Geopark Belitung sebagai taman bumi global pada 2021 melalui sidang virtual. Geopark ini memiliki keberagaman geologis di antaranya lanskap alam, bebatuan, mineral, proses geologis, dan tektonik, serta evolusi bumi yang telah terjadi di Belitung.​ Di sini juga terdapat perpaduan budaya, biologis, dan geografis yang saling berkaitan.

Taman bumi yang berada di Pulau Belitung, Kepulauan Bangka Belitung ini memiliki memiliki luas 4.800 Kilometer persegi daratan dan 13.000 Kilometer persegi lautan.  Selain banyak terdapat objek wisata, di sini juga dapat ditemukan batuan granit yang sudah berumur hingga 213 juta tahun.

Baca Juga: 15 Objek Wisata Sumbar yang Ikonik dan Wajib Dikunjungi

7. Maros Pangkep, Sulawesi Selatan

geopark indonesia
Geopark Maros Pangkep di Sulawesi Selatan (iStockphoto/Jumadil Awal)

Geopark Maros Pangkep (GNMP) berada di dua kabupaten di Sulawesi Selatan yaitu Kabupaten Maros dan Kabupaten Pangkajene Kepulauan. Karst Maros Pangkep termasuk salah satu karst kelas dunia yang memiliki keindahan, keunikan, flora dan fauna, nilai-nilai ilmiah dan sosial budaya yang tinggi.

Kawasan karst terbesar ke-2 di dunia setelah China Selatan memiliki ratusan gua yang pernah ditinggali oleh manusia prasejarah. Budaya masa lalu tergambar melalui peninggalan lukisan prasejarah berusia 40 ribu tahun. Di dalamnya juga menjadi tempat hidup jutaan spesies kupu-kupu yang mendapatkan julukan “Kingdom of Butterfly”.

Destinasi pariwisata berbasis alam yang ada di Maros-Pangkep yaitu geosite, biological site, dan cultural site. Karena banyak keunggulan tersebut maka UNESCO menetapkan Maros Pangkep ke dalam geopark pada 2022.

8. Ijen, Jawa Timur

geopark indonesia
Kawah Ijen di Jawa Timur (Kemenparekraf)

Taman bumi ini berada di dua kabupaten di Provinsi Jawa Timur yaitu Kabupaten Banyuwangi dan Kabupaten Bondowoso.

Kawasan ini meliputi sebuah stratovolcano dengan danau kawah berwarna biru kehijauan yang dikenal sebagai Kawah Ijen. Fenomena langka tersebut terjadi karena belerang konsentrasi tinggi naik dari kawah aktif sebelum terbakar. Saat gas dari kawah aktif terbakar, ia membentuk nyala api biru elektrik yang unik dan hanya terlihat pada malam hari.

Kawah Ijen merupakan danau paling asam di dunia. Air danau tersebut asam karena didaur ulang dengan merembes ke bawah permukaan vulkanik. Fenomena air asam dan api biru tersebut menjadi salah satu dari 21 situs geologi yang ada di Ijen yang patut dikunjungi.

Geopark Ijen yang diakui UNESCO pada Mei 2023 ini menjadi salah satu penyumbang unsur biologi maupun budaya di wilayah sekitar geopark.

Baca Juga: Wisata khas luar negeri ada di Sumbar

9. Raja Ampat, Papua Barat Daya

geopark indonesia
Keindahan gugusan Pulau Piaynemo diabadikan dalam desain uang pecahan Rp100.000. (Kemenparekraf)

Siapa yang tidak kenal dengan Raja Ampat, destinasi wisata yang terkenal dengan keindahannya semenjak beberapa tahun yang lalu. Geopark Raja Ampat sudah ditetapkan sebagai taman bumi oleh Pemerintah Indonesia semenjak 2017 dan diakui UNESCO sebagai taman bumi global pada Mei 2023.

Gugusan pulau karst cantik dengan laut biru bersih yang berada di Provinsi Papua Barat Daya ini menjadi habitat bagi ratusan jenis makhluk unik, langka, dan terancam punah. Kawasan ini juga menjadi rumah bagi berbagai jenis satwa dan tumbuhan endemik yang tak dapat ditemukan di belahan bumi mana pun.

Bahkan di Pulau Misool ditemukan batuan tertua yang tersingkap di dunia berusia sekitar 439–360 juta tahun. Selain itu sejarah geologi daerah Raja Ampat tersusun secara lengkap dan mewakili hampir sepersepuluh usia bumi.

10. Merangin, Jambi

geopark indonesia
Air Terjun Mukus, Geopark Merangin (meranginkab.go.id)

Geopark Merangin terletak di Kabupaten Merangin, Jambi. Taman bumi ini sempat dijadikan geopark nasional pada 2023 dan tidak lama berselang diakui secara global pada Mei 2023. 

Di sini ditemukan fosil flora berupa lumut, tumbuhan runjung primitif, dan pakis biji yang bereproduksi dengan penyebaran biji dan bukan spora berusia 350 juta tahun.

Menurut situs UNESCO, Geopark Merangin adalah rumah bagi fosil unik flora Jambi. Flora tersebut merupakan satu-satunya tumbuhan fosil yang terekspos dari jenisnya di dunia saat ini. Nama ‘flora Jambi’ mengacu pada fosil tanaman yang ditemukan sebagai bagian dari formasi batuan yang berasal dari Permian Awal (berusia 296 juta tahun).

Untuk mencapai lokasi fosil kamu harus menempuhnya dengan berarum jeram sehingga geopark ini tidak saja menyajikan ilmu pengetahuan namun juga menantang adrenalin.

Kawasan tersebut telah dihuni sejak zaman prasejarah dan menjadi rumah bagi berbagai kelompok adat, antara lain suku Orang Batin Lamo dan marga Serampas.

Diperbarui 27 Mei 2023 setelah UNESCO menetapkan empat geopark nasional lainnya menjadi geopark global pada 24 Mei 2023.

Yuk, ikuti kami di Twitter dan Facebook untuk dapat info menarik terbaru. 

Referensi:

Kemenparekraf, Indonesia.go.id, Tempo Travel, Kompas Denpasar, Travel Kompas, Sukabumi.go.id, CNN Indonesia, Indonesia Travel,Kompas, CNN Indonesia, dan Meranginkab.go.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.