HIV AIDS dan Pencegahannya

oleh
HIV AIDS dan Pencegahannya
The doctor holds a red ribbon, HIV awareness awareness, World AIDS Day and World Sexual Health Day. (Mitra Keluarga)

Pumpunan – HIV AIDS merupakan penyakit yang saat ini ditakuti oleh banyak orang. Meskipun ditakuti namun masih banyak orang berperilaku yang dapat memicu terinfeksi penyakit itu. Sayangnya bagi orang yang sudah berupaya tidak terinfeksi namun tetap saja terpapar. Lalu bagaimana penyebaran virus mematikan tersebut? Gejala yang harus dikenali jika terpapar HIV? Serta pencegahan yang dapat dilakukan?

HIV merupakan singkatan dari Human Immunodeficiency Virus. Merupakan virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh yang dapat melemahkan kemampuan tubuh melawan infeksi dan penyakit. Dengan menjalani pengobatan, perkembangan HIV masih bisa diperlambat sehingga pederitanya masih bisa beraktifitas normal.

Sedangkan AIDS ialah singkatan dari Acquired Immune Deficiency Syndrome. Merupakan kondisi HIV sudah pada tahap infeksi akhir sehingga tubuh sudah tidak bisa lagi memiliki kemampuan untuk melawan infeksi akibat virus tersebut.

Baca Juga:
Pertanda Kelebihan Konsumsi Karbohidrat Tanpa Disadari

Penyebaran HIV AIDS

Penyebaran dan penularan HIV paling banyak di Indonesia disebabkan oleh hubungan intim yang tidak aman. Selain itu perilaku buruk yang bergantian menggunakan jarum suntik yang tidak steril.

Oleh karena itu kelompok yang beresiko terkena HIV yaitu diantaranya:

  • Orang yang melakukan hubungan intim tanpa kondom
  • Membuat tato atau melakukan tindik.
  • Orang yang terkena infeksi penyakit seksual lain.
  • Pengguna narkotika suntik.
  • Orang yang berhubungan intim dengan pengguna narkotika suntik.
  • Orang cukuran di pangkas rambut yang menggunakan pisau yang sama dengan orang lain beresiko terkena HIV. Namun pada poin ini dibantah oleh sejumlah dokter karena virus akan mati jika terpapar udara luar namun untuk pencegahan alangkah baiknya dihindari saja. Sebaiknya membawa pisau cukur sendiri.

Gejala HIV AIDS

Setiap penyakit tentu terdapat gejalanya. Nah gejala jika terkena HIV AIDS tergantung pada tahap mana orang tersebut terinfeksi.

Pertama
Pada tahap ini penderita yang terinfeksi HIV secara umum tidak merasakan gejala apapun selama beberapa tahun. Namun pengidap akan mengalami nyeri mirip, seperti flu, beberapa minggu setelah terinfeksi selama satu hingga dua bulan. Demam, nyeri tenggorokan, ruam, pembengkakan kelenjar getah bening, diare, kelelahan, nyeri otot, dan sendi.

Kedua
Pada tahap ini umumnya tidak menimbulkan gejala lebih lanjut selama bertahun-tahun. Namun virus terus menyebar dan merusak sistem kekebalan tubuh. Selain itu, pengidap sudah bisa menularkan infeksi kepada orang lain. Tahapan ini bisa berlangsung hingga 10 tahun atau lebih.

Ketiga
Pada tahap ini daya tahan tubuh pengidap sudah rentan sehingga mudah sakit, dan akan berlanjut menjadi AIDS. Penderita akan merasakan demam terus-menerus lebih dari sepuluh hari. Mereka yang berada di tahap ini akan merasa lelah setiap saat dan sulit bernapas. Selain itu juga akan menderita diare yang berat dan dalam jangka waktu yang lama.

Bahkan terjadi infeksi jamur pada tenggorokan, mulut, dan vagina. Timbul bintik ungu pada kulit yang tidak akan hilang. Nafsu makan hilang sehingga berat badan turun drastis.

Baca Juga:
Cara Ampuh Keluarkan Dahak di Tenggorokan

Jenis Pemeriksaan Mendeteksi HIV

Pemeriksaan untuk mendeteksi HIV harus dilakukan untuk memastikan diri bebas dari infeksi virus tersebut. Namun untuk menjalani pemeriksaan perlu dilakukan pengambilan sampel darah atau urine untuk diteliti di laboratorium. Adapun tes yang dilakukan terhadap sampel tersebut yaitu;

Tes Antibodi
Ini bertujuan untuk mendeteksi antibodi tubuh melawan virus. Meski akurat namun perlu waktu 3 sampai 12 minggu agar jumlah antibodi dalam tubuh cukup tinggi untuk terdeteksi saat pemeriksaan.

Tes antigen
Pemeriksaan melalui antigen bertujuan untuk mendeteksi protein yang menjadi bagian dari virus. Tes tersebut dapat dilakukan 2 sampai 6 minggu setelah pengidap yang dicurigai terinfeksi HIV.

Jika hasil tes menunjukkan pengidap terinfeksi HIV maka perlu dilakukan tes lanjutan guna memastikan hasil skrining dan mengetahui tahap infeksi yang diderita serta menentukan metode pengobatan yang tepat.

Pencegahan agar tidak terpapar HIV

  • Hindari penggunaan narkoba
  • Praktik seks yang aman dan sehat
  • Jangan berhubungan sesama jenis
  • Setia pada satu pasangan
  • Sunat pada pria
  • Hindari kontak dengan darah
  • Tes HIV secara rutin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.